Kamis, 01 April 2010

ALIGUKA

mereka menyebutnya gila agar dia berhenti berfikir dan malawan.

Film Aliguka bercerita tentang seorang mahasiswa fakultas hukum semester akhir yang terancam drop out karena proposal skripsinya tidak disetujui oleh dosen pembimbing. Dia ingin menulis skripsi tentang korupsi anggota legislatif. Sebagai mahasiswa hukum, dia muak melihat realitas yang terjadi di sekelilingnya.

Tetapi bukan hanya di dunia kampus dia mengalami penolakan atas idealismenya. Ayahnya sendiri yang seorang anggota legislatif juga menekan dengan ingin menjadikan Aliguka sebagai pegawai di sebuah kantor pemerintahan melalui jalur kolusi dengan temannya.

Aliguka yang senang menulis, juga mengalami penolakan luar biasa dari media yang tidak mau memuat tulisan-tulisannya yang menyuarakan ketidakadilan yang terjadi di sekitarnya.

Korupsi berbanding lurus dengan orang-orang yang termiskinkan di sekitarnya. Tekanan demi tekanan dihadapi oleh Aliguka membuatnya dia pergi dari rumahnya.

Dia kemudian hidup bersama orang-orang kecil di sebuah rumah kontrakan. Dia mengenal Daeng Tato, seorang tukang parkir yang mengajarinya banyak hal dalam hidup ini—juga Bu Rina, seorang pelacur yang kerap mendapat perlakuan kasar dari suaminya yang malas.

Tetapi tekanan hidup yang tak pernah putus membuatnya merasa bahwa satu-satunya tempat yang masih manusiawi di negeri ini adalah rumah sakit jiwa. Di sanalah dia akhirnya beristirahat, menenangkan diri—mengikuti saran Adil, seorang perempuan cantik yang selalu memperhatikan dirinya.